Perusahaaan Multinasional

TUGAS PERUSAHAAN MULTINASIONAL
PT. COCA-COLA



Disusun Oleh :
    Nama Anggota  / NPM :



    1. Aldian Putra Pratama /30416507 
  2. Dicky Arya Pratama /31416993
   3. M.Ricky Ridho /35416055
   4. Rangga Dewa Sabayu /36416067
  5. Radix udin W. P. /35416931



Kelas 3ID09
Dosen : Adi Pramudyo



JURUSAN TEKNIK INDUSTRI 
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 
UNIVERSITAS GUNADARMA 

SEJARAH BERDIRINYA PT. COCA-COLA

Sejak tahun 1886, ada satu kejadian murni dan sederhana yang masih tetap sama, coca-cola. Nama dan produknya mengingatkan pada suasana gembira yang dirasakan oleh konsumennya hampir ke 200 negara, dimana pada saat itu lebih dari 100 miliyar porsi minuman coca-cola yang dinikmati oleh para konsumen di berbagai penjuru dunia. Perusahaan terbesar didunia ini telah melalui suatu perjalanan yang panjang sejak dimulainya suatu awal yang sederhana lebih dari satu abad yang lalu. Lahirnya ide kesegaran ini bersal dari John Styth Pemberton yang pertama kali memperkenalkan rasa menyegarkan dari Coca-cola di Atlanta, Goergia. Pada taun 1886, John Syth Pemberton merupakan seorang ahli farmasi membuat sirup caramel berwarna dalam sebuah ketel kuningan dikebun belakang rumahnya. Dia pertama kali “mendistribusikan” produk barunya dijalan menuju Jacobs Pharmacy (Rumah obat Jacobs) dengan menempatkan sirup tersebut dalam sebuah teko. Dengan harga 5 sen, konsumen dapat menikmati segelas minuman baru tersebut ditempat penjualan itu. Entah karena sengaja direncanakan atau sekedar kebetulan, air berkarbonasi bercampur dengan sirup caramel baru tersebut, yang kemudian dikenal sebagai minuman yang “nikmat dan menyegarkan”, dengan nama Coca-cola. 
Rekan kerja dan pengurus keuangan bisnis Dr. Pemberton, yaitu Frank M Robinson, kemudian menyarankan untuk memakai nama dan tulisan “Coca-cola” dengan huruf-huruf miring mengalir, yang sekarang menjadi terkenal di seluruh dunia. Mr. Robinson berpikir bahwa “dua huruf  C akan terlihat bagus dalam iklan”. Pada tahun pertama, Dr. Pemberton menjual 25 galon sirup yang diangkut dalam tong kayu berwarna merah menyala. Warna merah kemudian menjadi warna khusus yang dihubungkan dengan merek minuman nomor satu ini. Sebagai hasil usahanya, Dr. Pemberton memperoleh keuntungan kotor sebesar $50 dan  menghabiskan $73.96 untuk iklan. Pada tahun 1891, seorang pengusaha Atlanta bernama Asa G. Chandler, mengambil alih kepemilikan penuh atas bisnis Coca-Cola. Dalam empat tahun, bakat dagangnya telah berhasil, memperluas konsumsi Coca-Cola disetiap Negara bagian dan wilayah Amerika.
Pada tan 1919, The Coca-Cola Company dijual pada kelompok investor dengan harga 25 juta dolar. Robert W. Woodruff diangkat menjadi presiden The Coca-cola Company pada tahun 1923, dan kepemimpinannya selama lebih dari enam 29esame telah membawa bisnis Coca-Cola mencapai sukses dagang yang produknya terkenal diseluruh dunia.

Sejarah Berdirinya Coca-Cola di Indonesia
Coca-Cola system di Indonesia yang terdiri dari PT. Coca-Cola Indonesia (CCI) sebagai anak perusahaan dari The Coca-Cola Company dan seluruh pabrik pembotolannya, salah satunya adalah PT. Coca-Cola Bottling Indonesia; yaitu Medan, Padang, Lampung, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Makassar, dan Denpasar. CCBI memproduksi dan mendistribusikan produk-produk Coca-Cola keseluruh Indonesia, kecuali di Sulawesi Utara dan Gorontalo. “Coca-Cola” pertama kali dikenalkan di Indonesia pada tahun 1927 dan mulai diproduksi secara lokal pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Selain “Coca-Cola” produk-produk lainnya yang diproduksi di Indonesia adalah “Coca-Cola Zero”, “Diet Coke”, “Sprite”, “Fanta”, “Frestea”, “Frestea Green”, “Frestea Fructy”, “Powerade Sports”, “Powerade Isotonik”. “ExtraJoss Strike”. “A&W” dan “Schweppes”. CCBI adalah anak perusahaan dari Coca-Cola Amatil Limited (CCA) yang berkantor pusat di Sydney.

Coca-Cola Central Java
Perusahaan Coca-cola di Jawa Tengah dirintis oleh dua orang pengusaha yaitu Bapak Partogius Hutabarat (almahrum) dan Bapak Mugijanto. Nama yang dipilih adalah PT. Pan Java Bottling Company, resmi didirikan pada tanggal 1 November 1974 diatas lahan seluas 8,5 ha, dan mulai beroperasi pada tanggal 5 desember 1976. Pada bulan April 1992 PT. Pan Java Bottling Company bergabung dengan Coca-cola Amatil Limited Australia, sehingga sejak itu berubah namanya menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java. Kemudian sejak tanggal 1 juli 2002 berubah menjadi PT. Cocacola Bottling Indonesia. Untuk mendukung pasokan produknya Coca-Cola Distributions Indonesia Central Java (CCDI CJ) memiliki 9 kantor  Sales Center (SC) di Bawen, Semarang, Tegal, Kudus, Yogyakarta, Surakarta, Purwokerto, Pekalongan dan Madiun, serta beberapa kantor Sub Sales Centre pendukung. Dalam rangka menggiatkan pemasaran Coca-Cola juga telah bekerja sama dengan Thirth Poin Promotion (TPP) atau agen promosi dengan system direct selling untuk mengupayakan kepuasan pelanggan. 

Visi, Misi, dan Nilai-nilai Perusahaan
1. Visi : Menjadikan perusahaan produsen minuman terbaik di Asia Tenggara 
2. Misi :Memberikan kesegaran kepada pelanggan dan konsumen kita dengan rasa bangga dan semangat sepanjang hari, setiap hari 
Nilai-nilai perusahaan :
1. People / Sumber Daya Manusia 
2. Pelanggan  / Customers 
3. Semangat / Passion 
4. Inovasi / Innovation 
5. Keunggulan / Exellence 
6. Warga Negara yang baik / Citizenship 

TUGAS DARI SETIAP DIVISI PT. COCA-COLA
General Manager ( GM ) 
Merupakan pimpinan tertinggi di Perusahaan Coca-Cola Amatil 
Indonesia Central Java, yang bertugas : 
1. Memimpin, mengelola, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi segala aktifitas perusahaan Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java. 
2. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan  Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java yang mempnyai wewenang di daerah wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Madiun 
3. Menyetujui atau tidak teradap program-program kerja yang dilakukan oleh masing-masing departemen 
4. Membawahi 6 Departemen masing-masing dipimpin oleh senior manager 
5. Dalam menjalankan tugasnya seorang General Manager dibantu oleh sekertaris yang bertugas : 
Membant kerja General Manager dalam mengelola kelancaran administrasi atau arsip dan korespodensi General Manager 
Mengatur tatacara protocol perusahaan sesuai keperluan
Technical Operational and Logistic Manager 
Bertanggung jawab terhadap kinerja produksi perusahaan dan membawahi beberapa staff yang terdiri dari maintenance engineering, manager, quality assance manager, ware housing, transportation manager, DOP (demand operation planning) manager, dan production manager, manager technical operation dan logistic mempunyai tugas sebagai   
berikut : 
1. Bertanggung jawab terhadap kelancaran sarana truck atau transportasi untuk seluruh sales force 
2. Berwenang untuk mengkoordinasi gudang atau tempat penyimpanan produk sesuai target 
3. Mengkoordinasi kinerja dari departemennya, untuk memenuhi kebutuhan perizinan bagian pemasarannya. 
4. Membina dan evaluasi bawahannya, sesuai job description yang berlaku
Finance Manager 
Finance Manager membawahi beberapa staff yaitu management accounting, accounting servis, financial accounting, finance manager yang mempunyai tugas : 
1. Mengelola keuangan perusahaan  Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java 
2. Bertanggung jawab terhadap segala penggunaan dana perusahaan dan administrasi perusahaan 
3. Berwenang untuk memberi otoritas terhadap semua transaksi keuangan perusahaan 
4. Membuat laporan keuangan global terhadap segala kegiatan yang dilakukan oleh Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java Didalam menjalankan tugasnya, Finance Manager dibantu langsung oleh : 
1. Kasir, menerima tagihan yang masuk untuk pertama kalinya sebelum diolah kebahagian Finance lainnya 
2. Examiner Leader, yang melakukan pemeriksaan ( audit ) diseluruh wilayah kerja 
3. Sales and Inventory Accounting Officier, melakukan tugas : 
Pengawasan inventory dan bagian yang menyimpan kelengkapan surat inventaris 
Menyetujui keluarnya barang bekas yang akan dijual 
Sebagai atasan dari kasir secara langsung yang menyetujui apabila ada barang keluar 
4. Accounting Receivable Officier, yang bertanggung jawab piutang dan penagihan piutang 
5. Accounting Payable Officier, bertanggung jawab untuk memverikasi semua tagihan yang masuk 
6. Procurement Manager, yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan  dengan pemesanan barang kebutuhan dari seluruh bagian perusahaan barang kebutuhan dari seluruh bagian perusahaan 
7. Settlement Officier, bertanggung jawab atas strategi dan pengembangan yang berkaitan dengan pemasaran, penjualan, pengembangan produk dan layanan pelanggan untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan pangsa pasar 
8. Commercial Officer, bertanggung jawab atas strategi dan pengembangan yang berkaitan dengan pemasaran, penjualan, pengembangan produk dan layanan pelanggan untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan  pangsa pasar 
9. Tax Officier, yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis pajak, yaitu : 
Pajak pertambahan nilai yang  dipungut ketika terdapat transaksi jual beli barang perusahaan. Serta melakukan pelaporan PPN masuk setiap bulannya kepada National Office untuk proses lebih lanjut 
Pajak air tanah, ditentukan berdasarkan air tanah yang digunakan pajak ini dilaporkan sebulan sekali 
PBB yang terutang dibayarkan setiap tahunnya dengan tepat waktu 
Tax Manager juga berwenang untuk membuat invoice dan PPN untuk barang bekas
Human Resource Manager 
  Human Resource Manager membawahi beberapa staff yaitu : learning and development manager, personal administration manager, human resource manager dan mempunyai tugas dan wewenang yang berhubungan dengan sumber daya manusia, meliputi : 
1. Mengadakan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan 
2. Mengangkat, mempromosikan, menyusun rencana jenjang karir tenaga kerja yang memenuhi klarifikasi untuk menduduki jabatan tertentu 
3. Menerima kritik dan saran yang berhubungan dengan sumber daya manusia perusahaan dan mengevaluasinya 
4. Melaksanakan program pelatihan bagi karyawan, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan demi mengembangkan perusahaan 
5. Bertanggung jawab terhadap sistem remunerasi ( pemberian gaji karyawan) normative dan prosedur, bonus, lembur dan cuti kerja



General Source Manager 
General Source Manager mempuunyai tugas sebagai berikut : 
1. Menyusun rencana, melaksanakan program untuk mencapai target penjualan dan marketing yang ditetapkan 
2. Regional Sales Manager ( RSM ) East Area dan RSM West Area bertugas untuk membawahi sales centre wilayah timur dan barat untuk mencapai target penjualan 
3. Marketing Development Manager, bertugas untuk membuat program dan melaksanakan serta mengevaluasi program pengembangan marketing 
4. Distribution manager, bertugas membuat, melaksanakan dan mengevaluasi distribusi 
5. Marketing Service manager bertugas untuk membuat layanan sarana dan prasarana perlengkapan penjualan 
6. Membina dan mengevaluasi anak buahnya
Public Relations Manager 
Secara strategis dalam jangka panjang, Public Relations berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan, memberikan sumbang saran, gagasan, ide kreatif dalam mengsukseskan program kerja manajemen perusahaan dalam menciptakan citra atau opini public yang positif guna menjaga kelangsungan bisnis di masa depan. Secara kritis dalam jangka pendek, Public Relations harus berupaya memberikan pesan dan informasi kepada publik umum dan khalayak tertentu sebagai target sasaran 
1. Melakukan komunikasi timbal balik, kemudian memberikan motivasi atau mempengaruhi public, guna mengontrol opini dan presepsi antara perusahaan dengan publiknya .
2. Membina dan mengevaluasi anak buah.
Business Service 
Business Service manager bertugas untuk mengkoordinasi pengadaan sarana, prasarana dan bahan baku yang dibutuhkan dibagian atau departemen teknis yang harus dilayani terdiri atas produksi, sales dan marketing, finance, HR, PR, dan lain sebagainya. 
1. Bertanggung jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan fisik manajemen, misal : penyediaan bahan baku, peralatan kantor, belanja barang, dan lain-lain. 
2. Membina dan mengevaluasi anak buahnya 
3. Berhubungan dengan Sales dan Marketing yang beroperasi di tiap Sales Centre untuk menyediakan peralatan dan perlengkapan untuk display 
4. Melengkapi dan menjaga fasilitas untuk pemasaran produk dengan alat dan   pendingin.

ALASAN PT. COCA-COLA DIKATEGORIKAN SEBAGAI PERUSAHAAN MULTINASIONAL KARENA ALASAN BERIKUT:
1. PT Coca-Cola Amatil Indonesia adalah salah satu cabang dari perusahaan  pusat Coca-Cola yaitu The Coca-Cola Company. The Coca-Cola Company sendiri memiliki cabang di berbagai negara selain di Indonesia. 2. 
2. Dalam mempromosikan produknya, The Coca-Cola Company yang diwakili cabang perusahaannya PT Coca-Cola Amatil Indonesia berpromosi dengan menyesuaikan budaya di Indonesia, misalnya dengan membuat iklan dengan endoser orang Indonesia sendiri
3. Menciptakan berbagai macam produk yang bersifat global (mendunia) sehingga dapat diterima di berbagai negara 
4. Memiliki kebijakan menciptakan lapangan kerja baru. Pada mulanya PT Coca-Cola Amatil Indonesia hanya memiliki satu pabrik, kemudian seiring  berkembangnya perusahaan, berdiri 11 pabrik di seluruh Indonesia. Dari situ dapat dilihat bahwa lewat PT Coca-Cola Amatil Indonesia, The Coca-Cola Company menciptakan lapangan kerja baru.
5. Memiliki kebijakan ikut mendukung pembangunan nasional. PT Coca-Cola Amatil Indonesia memiliki berbagai program




BUDAYA YANG DI TERAPKAN DI PT. COCA-COLA
PT Coca-Cola Bottling Indonesia memiliki komitmen untuk senantiasa memahami, mencegah dan memperkecil setiap dampak buruk terhadap lingkungan sehubungan dengan kegiatan produksi minuman ringan, serta terus berupaya memberikan pelayanan dan produk berkualitas yang diharapkan konsumen maupun pelanggan, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi seluruh karyawan.Kita yakin bahwa seluruh karyawan PT Coca-Cola Botting Indonesia dan setiap orang yang tergabung di dalam perusahaan, serta semua mitra kerjanya, bersama-sama memainkan peranan penting dalam menerapkan kebijakan Perusahaan di bidang perlindungan lingkungan ini. Untuk itulah maka kita berupaya membekali para karyawan agar mampu melibatkan diri mereka sepenuhnya.Kami akan berusaha sebaik mungkin mencapai kinerja di bidang perlindungan lingkungan dengan memenuhi persyaratan dari The Coca-Cola Company dan Peraturan Perundangan yang berlaku;
1. Senantiasa memasukkan pertimbangan-pertimbangan lingkungan dalam menyusun Business Plan (Perencanaan Bisnis) untuk memastikan bahwa pengelolaan masalah lingkungan selalu menjadi bagian yang integral dari Operasi Perusahaan;
2. Menerapkan dan mempertahankan sistem manajemen lingkungan terprogram, serta terus menerus menyempurnakan dan meninjaunya agar senantiasa sejalan dengan operasi perusahaan mendorong dan membekali karyawan agar mampu mengenali, memahami dan bertindak pada setiap peluang yang ada untuk mencegah dan memperkecil setiap dampak negatif yang berpotensi menimbulkan masalah lingkungan;
3. Mengembangkan dan menerapkan cara-cara meningkatkan efisiensi pemakaian sumber daya, termasuk energi, bahan kimia, air, kemasan dan bahan baku lainnya medapat mungkin mencegah, mengurangi, menggunakan kembali dan mengolah semua limbah yang ditimbulkan di dalam area kita sendiri, serta menjamin prosedur pembuangan limbah tersebut dengan cara yang aman dan berdampak yang seminimal mungkin; daneminta para pemasok dan rekanan bisnis agar memenuhi standar pengelolaan lingkungan yang setara dengan yang kita anut.
4. Pengaturan tata ruang yang beragam sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi ruang dengan tipikal jenis pekerjaan sehingga terkesan tidak membosankan, dinamis sesuai dengan lingkungan yang dinamis terkesan bebas, artinya memberikan peluang kebebasan sebagai langkah yang inovatif dan tiap karyawan merasa dapat melakukan pengembangan ide-ide untuk membuat kinerja organisasi semakin meningkat.
5. Pakaian Informal rapi dan sopan menunjukkan indentitas yang mengesankan sehingga mudah diterima oleh seluruh karyawan, satu kesatuan yang menumbuhkan jiwa korsa yang tinggi.
6. Tamu harus mengisi buku tamu artinya semua pihak luar tetap menjunjung tinggi etika dalam menjalin kerjasama, memberikan rasa aman kepada karyawan terhadap pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, sehingga dilakukan control terhadap tamu-tamu perusahaan yang ingin berkunjung.
7. Ruang rapat yang terkesan informal, hal ini agar menumbuhkan sikap karyawan harus dapat membuka wawasan dan memberikan masukan-masukan terhadap perusahaan dengan tidak dibatasi oleh formalitas atau tidak ada hambatan secara formalitas sehingga mampu mengekspresikan ide dengan seluas-luasnya untuk meningkatkan kompetensi organisasi.

Komentar

Postingan Populer