Kinerja Perusahaan
Rangga Dewa
Sebayu
36416067
3ID09
KINERJA PERUSAHAAN
Pengertian Kinerja
Perusahaan
Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan
keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan
hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam
memanfaatkan sumber daya-sumber daya yang dimiliki. Kinerja merupakan suatu
istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau
aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada jumlah
standar seperti biayabiaya masa lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar efisiensi,
pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya (Srimindarti,
2004).
Pengertian Pengukuran
Kinerja dan Penilaian Kinerja
Perbedaan definisi menurut para ahli tentang
pengukuran kinerja dan penilaian kinerja adalah sebagai berikut: 1. Pengukuran
Kinerja Pengukuran kinerja merupakan suatu tolok ukur atau bagi manajemen
perusahaan dalam menentukan kebijakan perusahaan, apakah kinerja perusahaan
sudah baik dari segi keuangan maupun non keuangan. 2. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional
organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar,
dan 11 kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Melalui penilaian kinerja,
manajer dapat menggunakannya dalam mengambil keputusan penting dalam rangka
bisnis perusahaan, seperti menentukan tingkat gaji karyawan, dan sebagainya,
serta langkah yang akan diambil untuk masa depan. Sedangkan bagi pihak luar,
penilaian kinerja sebagai alat pendeteksi awal dalam memilih alternatif investasi
yang digunakan untuk meramalkan kondisi perusahaan di masa yang akan datang.
Pengendalian dan
Kinerja
Pengendalian adalah proses
mengarahkan sekumpulan variabel yang meliputi manusia, benda, situasi, dan
organisasi untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan
selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi
oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya-sumber daya
yang dimiliki Interaksi antara karakter organisasi dengan perilaku manusia akan
mempengaruhi rancangan dan penggunaan sistem pengendalian. Kinerja merupakan
contoh yang paling baik dari suatu tipe pengendalian, dan kinerja ini disebut
sebagai “result control” karena melibatkan reward dan punishment, baik dengan
individu maupun kelompok. Reward berupa kompensasy monetary, job security,
promosi, otonomi, dan pengakuan akan diberikan bagi mereka yang dapat
menghasilkan good result bagi perusahaan. Sebaliknya punishment diberikan bagi
mereka yang menghasilkan poor result bagi perusahaan. Dengan demikian terlihat
bahwa ada kaitan atau hubungan yang saling mempengaruhi antara pengendalian dan
kinerja.
Tujuan Pengukuran Kinerja
Menurut Vincent Gaspersz (2005),
tujuan dari pengukuran kinerja adalah untuk menghasilkan data, yang kemudian
apabila data tersebut dianalisis secara tepat akan memberikan informasi yang
akurat bagi pengguna data tersebut. Berdasarkan tujuan pengukuran kinerja, maka
suatu metode pengukuran kinerja harus dapat menyelaraskan tujuan organisasi
perusahaan secara keseluruhan tujuan organisasi secara keseluruhan (goal
congruence).
Tujuan Penilaian
Kinerja
Tujuan utama penilaian kinerja adalah
untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi
standar perilaku berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan
dalam anggaran organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan
tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi.
Manfaat Pengukuran
Kinerja
Suatu pengukuran kinerja akan
menghasilkan data, dan data yang telah dianalisis akan memberikan informasi
yang berguna bagi peningkatan pengetahuan para manajer dalam mengambil
keputusan atau tindakan manajemen untuk meningkatkan kinerja organisasi
(Vincent Gaspersz, 2005). Manfaat sistem pengukuran kinerja yang baik adalah:
1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa
perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam
organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan. 2.
Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata rantai
pelanggan dan pemasok internal. 3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan
sekaligus mendorong upayaupaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut
(reduction of waste). 4. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih
kabur menjadi lebih konkrit sehingga mempercepat proses pembelajaran
organisasi. 5. Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan dengan
memberi reward atas perilaku yang diharapkan itu.
Manfaat Penilaian
Kinerja
Manfaat dari penilaian kinerja bagi
manajemen perusahaan adalah sebagai berikut: Mulyadi(2009). 1. Mengelola
operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan
secara maksimum. 2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan
karyawan,seperti: promosi, transfer, dan pemberhentian. 3. Mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria
seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan. 4. Menyediakan umpan balik
bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka. 5.
Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. 6. Penghargaan digolongkan
dalam dua (2) kelompok, yaitu: a. Penghargaan intrinsik, berupa rasa puas diri
yang diperoleh seseorang yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan
baik dan telah mencapai sasaran tertentu dengan menggunakan berbagai teknik
seperti pengayaan pekerjaan, penambahan tanggung jawab, partisipasi dalam
pengambilan keputusan. b. Penghargaan ekstrinsik, terdiri dari kompensasi yang
diberikan kepada karyawan, baik yang berupa kompensasi langsung (gaji,
honorarium lembur dan hari lembur, pembagian laba, pembagian saham, dan bonus),
kompensasi tidak langsung (asuransi kecelakaan, asuransi hari tua, honorarium
liburan, dan tunjangan masa sakit), dan kompensasi non keuangan (ruang kerja
yang memiliki lokasi istimewa, peralatan kantor yang istimewa, dan tempat
parkir luas), dimana ketiganya memerlukan data kinerja karyawan agar penghargaan
tersebut dirasakan adil oleh karyawan yang menerima penghargaan tersebut.
(Sumber : http://repository.uin-suska.ac.id/4777/3/BAB%20II..pdf)
Komentar
Posting Komentar