Memahami Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika



Nama : Rangga Dewa Sebayu
Universitas Gunadarma
Dosen : Ahmad Nasher, S.I.Kom, MM.


Makna Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Keberagaman dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam masyarakat ketika terdapat beberapa perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa, ras, agama, ideologi, adat kesopanan, serta kondisi ekonomi.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia ragam sendiri dapat dibedakan sebagai bentuk perbedaan, di antaranya sebagai berikut:
    sikap, tingkah laku, cara
    macam, jenis
    musik, lagu, langgam
    warna, corak
    laras (tata bahasa)
Salah satu wujud pemersatu bangsa tertuang nyata pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Kawi, yang artinya berbeda-beda tetapi satu jua. Nama semboyan negara kita itu diambil dari seloka yang terdapat dalam buku Sutasoma karya Mpu Tantular pada zaman Kerajaan Majapahit (1292–1522), selengkapnya seloka tersebut berbunyi: “Bhinneka Tunggal Ika, tan hana dharma mangrwa”.
Artinya, meskipun kita berbeda-beda, kita tetap satu jua, tak ada hukum yang mendua. Seloka tersebut menggambarkan keadaan masyarakat Majapahit saat itu yang majemuk. Kemajemukan mereka terutama dalam hal agama yang dianutnya. Saat itu, masyarakat Majapahit ada yang memeluk agama Syiwa, Buddha, dan kepercayaan yang sudah ada sebelumnya. Namun mereka hidup rukun berdampingan secara damai, dan hukum (dharma) yang berlaku bagi seluruh masyarakat dan negara di Majapahit adalah satu, yakni hukum Negara Majapahit.
Adapun makna dari Bhinneka Tunggal Ika, yaitu walaupun Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat, dan agama mereka tetap merupakan satu kesatuan. Latar belakang keragaman tersebut, di antaranya:
    banyaknya suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia;
    setiap suku bangsa merasa terikat dengan wilayah tertentu;
    latar belakang sejarah dan lingkungan yang berbeda;
    setiap suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda.
Dapat disimpulkan bahwa keberagaman Indonesia gender. Maka dari itu, dalam memahami keberagaman bangsa Indonesia saat ini diperlukan perwujudan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Artinya Bhinneka Tunggal Ika tidak hanya menjadi semboyan, tetapi diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

a. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia
 Amatilah sekeliling tempat tinggal dan lingkungan sekolahm kalian adakah terdapat keberagaman orang yang menghuninya? Misalnya dilihat dari suku, agama, ras, budaya, dan gender. Kemudian kemukakan hasil pengamatan kalian melalui pertanyaan tentang keberagaman tersebut. Masyarakat yang tinggal di daerah kalian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Indonesia terdiri atas 34 provinsi dengan ribuan pulau yang ada di dalamnya. Luas dan besarnya wilayah Indonesia berpengaruh terhadap banyaknya keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Perbedaan tersebut terutama dalam hal suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial-budaya, ekonomi, dan jenis kelamin. Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan bangsa dan negara.
Orang mengatakan, bahwa keberagaman itu indah. Contoh indahnya keberagaman dapat kita lihat dari pemandangan di dalam laut. Pemandangan dalam laut menampilkan berbagai jenis ikan dan karang. Perbedaan itu menampilkan pemandangan yang sangat indah. kemudian pemandangan keindahan gunung rinjani. Kalian juga akan merasa lebih senang menonton televisi berwarna  jika dibandingkan dengan televisi hitam putih. Pemandangan bawah laut menggambarkan bahwa bangsa Indonesia yang beragam akan lebih indah daripada yang seragam. Pemerintah dan seluruh warga negara Indonesia sebaiknya mendorong keragaman itu menjadi sebuah kekuatan guna mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional.
Keberagaman dalam  masyarakat dapat menjadi tantangan karena orang yang berbeda pendapat yang lepas kendali. Tumbuhnya perasaan kedaerahan dan  kesukuan dapat berlebihan dan diiringi tindakan yang merusak persatuan dapat mengancam keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, upaya meningkatkan kerukunan antarsuku, pemeluk agama, dan kelompok-kelompok sosial lainnya perlu dilaksanakan. Upaya mewujudkan kerukunan dapat dilakukan melalui dialog dan kerja sama dengan prinsip kebersamaan, kesetaraan, toleransi, dan saling menghormati.
 Kebaragaman masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik  yang datang dari dalam maupun luar masyarakat. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor alam, diri sendiri, dan masyarakat . Secara umum keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh:
Letak strategis wilayah Indonesia. Coba kalian amati letak geogarfi Indonesia dalam peta dunia. Letak Indonsia yang stategis yaitu di antara dua Samudera Pasific dan Samudera Indonesia, serta dua benua
Asia dan Australia mengakibatkan wilayah kita menjadi jalur perdagangan internasional. Lalu lintas perdangangan tidak hanya membawa komoditas dagang, namun juga pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya Indonesia. Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia mengakibatkan perbedaan ras. Juga agama dan kepercayaan mereka
Kondisi negara kepulauan. Negara Indonesia terdiri beribu-ribu pulau yang secara fisik terpisah-pisah. Keadaan ini menghambat hubungan antarmasyarakat dari pulau yang berbeda-beda. Setiap masyarakat di kepulauan mengembangkan budaya mereka masing-masing, sesuai dengan tingkat kemajuan dan lingkungan masing-masing. Hal ini mengakibatkan perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, peran laki-laki dan perempuan, dan kepercayaan atau agama.
    Perbedaan kondisi alam. Kondisi alam yang berbeda seperti daerah pantai, pegunungan, daerah subur, padang rumput, pegunungan, dataran rendah, rawa, laut mengakibatkan perbedaan masyarakat. Juga kondisi kekayaan alam, tanaman yang dapat tumbuh, hewan yang hidup di sekitarnya. Masyarakat di daerah pantai berbeda dengan masyarakat pegunungan, seperti perbedaan bentuk rumah, mata pencaharian, makanan pokok, pakaian, kesenian, bahkan kepercayaan.
    Keadaan transportasi dan komunikasi. Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi juga mempengaruhi perbedaan masyarakat Indonesia. Kemudahan sarana ini membawa masyarakat mudah berhubungan dengan  masyarakat lain, meskipun jarak dan kondisi alam yang sulit. Sebaliknya sarana yang terbatas juga memjadi penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.
    Penerimaan masyarakat terhadap perubahan. Sikap masyarakat terhadap sesuatu yang baru baik yang datang dari dalam maupun luar masyarakat membawa pengaruh terhadap perbedaan masyarakat Indonesia. Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat yang tetap bertahan pada budaya sendiri, tidak mau menerima budaya luar.
2. Bentuk-bentuk keberagaman
a.  Keberagaman suku bangsa dan budaya
Di Indonesia memiliki keragaman suku bangsa paling sedikit ditemukan 1.128 suku bangsa, masing-masing dengan bahasa dan adat istiadat yang berbeda. Untuk memelihara agar persatuan tetap utuh sekalipun bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, maka seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia diharapkan dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan Pancasila secara bulat dan utuh.
 Suku bangsa sering juga disebut etnik, Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa berarti sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran dan identitas tersebut. Kesadaran dan identitas biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Jadi, suku bangsa merupakan gabungan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial karena mempunyai ciri-ciri paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul dan tempat asal serta kebudayaan.
Ciri-ciri suku bangsa adalah memiliki kesamaan kebudayaan, bahasa, adat istiadat, dan kesamaan nenek moyang. Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa satu dengan lainnya, antara lain bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah, dan tempat asal. Coba kalian cari informasi apa ciri-ciri suku bangsa di Indonesia ? Apa persamaan dan perbedaan suku bangsa tersebut?
Keberagaman bangsa Indonesia, terutama terbentuk oleh jumlah suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia sangat banyak dan tersebar di manamana. Setiap suku bangsa mempunyai ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Menurut penelitian Badan Pusat Statistik yang dilaksanakan tahun 2010, di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa. Antarsuku bangsa di Indonesia memiliki berbagai perbedaan dan itulah yang membentuk keanekaragaman di Indonesia.
Beberapa suku bangsa di Indoensia berdasarkan asal daerah tempat tinggal antara lain di Pulau Sumatera terdapat suku Aceh, Gayo Alas, Batak, Minangkabau, Melayu. Di Pulau Jawa terdapat suku Jawa, Sunda, Baduy, Samin, sedangkan di Kalimantan terdapat suku Dayak. Sulawesi merupakan asal suku Bugis, Manado, Gorontalo, Makasar. Kawasan Maluku terdapat suku Ambon, Sangir Talaud, Ternate. Kawasan Bali dan Nusa Tenggara antara lain suku Bali, Lombok, Bima, dan Timor. Sedangkan di Papua terdapat suku Asmat, Dani.
Kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia sangat beragam. Kehidupan sosial itu dibentuk oleh kehidupan sosial budaya di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Suatu daerah dengan daerah lainnya memiliki berbagai perbedaan dalam kehidupan sosial budaya. Kehidupan sosial budaya di suatu daerah dipengaruhi berbagai faktor. Faktor lingkungan mempengaruhi kehidupan sosial budaya masyarakat di daerah tersebut.
Masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan akan lebih banyak menggantungkan kehidupannya dari pertanian. Oleh karena itu, akan berkembang kehidupan sosial budaya masyarakat petani. Sementara itu, daerah pantai akan memengaruhi masyarakatnya untuk memiliki mata pencarian sebagai nelayan dan berkembanglah kehidupan sosial masyarakat nelayan. Keragaman bangsa Indonesia tampak pula dalam seni sebagai hasil kebudayaan daerah di Indonesia, misalnya dalam bentuk tarian dan nyanyian. Hampir semua daerah atau suku bangsa mempunyai tarian dan nyanyian yang berbeda. Begitu  juga dalam hasil karya, setiap daerah mempunyai hasil karya yang berbeda dan menjadi ciri khas daerahnya masing-masing.
Contoh tari-tarian daerah adalah tari kipas (Sulawesi Selatan), tari piring dan tari payung (Sumatra Barat), tari jaipong (Jawa Barat), tari kecak (Bali), tari seudati (Aceh), tari maengket (Sulawesi Utara), dan tari lenso  (Maluku). Bangsa Indonesia juga memiliki perbedaan dan kekayaan dalam lagu atau nyanyian daerah. Lagu daerah yang dimiliki suku bangsa di  Indonesia ribuan jumlahnya. Beberapa lagu daerah tersebut di antaranya dari Aceh ada lagu Bungong Jeumpa, dari Sumatra Utara ada lagu  Singsing So, Butet, dan TilloTillo. Dari Sumatra Barat kita kenal lagu Kampuang Nan Jauh di Mato. Dari Jawa Barat ada lagu Es Lilin, Tokecang, Manuk Dadali, Borondong Garing, dan Bubuy Bulan. Dari Jawa Tengah di antaranya ada lagu  Suwe Ora Jamu, Gundul-gundul Pacul, dan Dondong Apa Salak. Dari Jawa Timur kita kenal lagu, seperti Bapak Tane, Rek Ayo Rek, dan Grimis-Grimis
Di Kalimantan kita juga mengenal banyak lagu daerah, di antaranya dari Kalimantan Selatan kita mengenal lagu Sapu Tangan Babuncu Ampat. Dari Kalimantan Tengah ada lagu Kalayar dan Naluya. Dari Kalimantan Barat ada lagu Cik-Cik Periok. Di sebelah timur Kalimantan, yaitu di Pulau Sulawesi lagulagu daerah juga lahir dan berkembang. Lagu daerah Sulawesi Utara di antaranya O Ina Ni Keke dan Si Patokaan. Dari Sulawesi Selatan ada lagu Angin Mamiri, Ampar-Ampar Pisang dan dari suku Bugis kita kenal juga lagu Ma RencongRencong.
 Maluku sebagai daerah yang banyak menyumbangkan penyanyi di tingkat nasional memiliki banyak lagu daerah di antaranya adalah Burung Kakaktua, Naik-Naik ke Puncak Gunung, dan Nona Manis Siapa yang Punya. Flores memiliki lagu daerah, seperti Tutu Koda dan Pai Mura Rame-Rame. Dari Papua kita kenal lagu Yamko Rambe dan Apuse. Dari daerah Betawi kita kenal lagu daerah, seperti lagu Keroncong Kemayoran, Kicir-Kicir, Ondel-Ondel, Wakwak Gung, Jali-Jali, dan Surilang. 
3. Keberagaman Agama dan Kepercayaan
Perhatikan gambar tempat ibadah agama di Indonesia. Keberagaman ini antara lain dipengaruhi  oleh letak geogarfis di jalur perdagangan internasional. Dukungan kekayaan alam yang melimpah dan diperlukan oleh bangsa lain, maka para pedagang asing datang ke Indonesia. Selain melakukan kegiatan berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama dan kepercayaan yang mereka yakini. Agama Hindu dan Budha masuk dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan Indonesia, kemudian menyusul para pedagang Gurajat menyebarkn ajaran Islam. . Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena sebelumnya masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme. Juga sifat keterbukaan masyarakat Indonesia menerima budaya lain.
4. Keberagaman Ras
Keberagaman Ras Beberapa ahli mempunyai pendapat berbeda mengenai pengertian ras, namun secara umum ras dapat diartikan sebagai sekelompok besar manusia yang memiliki ciri-ciri fisik yang sama. Manusia yang satu memiliki perbedaan ras dengan manusia laian karena adanya perbedaan ciriciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisil yang lain.
Masyarakat Indonesia memiliki keberagaman ras, disebabkan oleh kedatangan bangsa asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di dunia, letak dan kondisi geografis wilayah Indonesia. Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain ras Malayan- Mongoloid yang ada di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Kedua ras Melanesoid yang mendiami daerah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Ketiga ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tinggal menyebar di seluruh Indonesia, namun terkadang mendiami daerah tertentu.
Terakhir adalah ras Kaukasoid yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.

5. Keberagaman Gender

 Masyarakat Indonesia terdiri atas jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Berdasarkan sensus penduduk Tahun 2010, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 119.630.913 dan perempuan sebanyak 118.010413 Jumlah penduduk ini dari tahun ke tahun semakin meningkat, sehingga diprediksi penduduk Indonesia akan bertambah pesat pada tahun-tahun berikutnya, hal ini disebabkan oleh perumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun sekitar  1.49%. Suatu jumlah yang besar dan dapat menimbulkan persoalan di kemudian hari. Oleh karena itu perlu upaya untuk mengurangi pertumbuhan penduduk Indonesia. Ayo apa yang dapat dilakukan oleh kalian untuk memperlambat pertumbuhan penduduk Indonesia?

 Sering kali kita menjumpai seseorang memperlakukan orang lain secara berbeda karena perbedaan jenis kelamin. Misalkan saat tugas piket kelas, maka anak laki-laki mengangkat meja dan perempuan menyapu. Kemudian yang menjadi sekretaris dan bendahara kelas adalah anak perempuan. Keadaan inilah yang dinamakan gender, yang dapat diartikan sebagai perilaku atau sikap yang disebabkan perbedaan jenis kelamin. Perilaku dan sikap ini bukan karena  jenis kelamin seseorang sehingga dia menjadi ketua kelas. Namun disebabkan oleh pandangan atau pendapat dalam masyarakat yang memberikan tugas.

Oleh karena hanya pandangan atau pendapat masyarakat, maka mengakibatkan perbedaan gender antarmasyarakat. Coba kalian perhatikan dalam suku bangsa di Indonesia ada yang mengikuti garis keturunan ibu atau bapak. Seperti dalam masyarakat tertentu, nama marga mengikuti marga ayah, karena mengikuti garis keturunan laki-laki (patrilineal). Sedangkan masyarakat yang lain lebih mengutamakan anak perempuan dari pada laki-laki dalam kedudukan di keluarga.

 Kesimpulan : Berbeda beda tetap satu jua
Source : http://kamuspkn.upi.edu/materi-151-memahami-hakikat-keberagaman-dalam-bingkai-bhinneka-tunggal-ika.html

Komentar

Postingan Populer